Tampilkan postingan dengan label Amal Saleh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amal Saleh. Tampilkan semua postingan
Kunci Kehidupan
Ada berbagai masalah dalam kehidupan ini. Namun jika kita telah mengenal, mengetahui, mempelajari, dan mengamalkan rahasia untuk mengatasi semua itu, maka kita tak akan lagi takut untuk menghadapi semua itu. Percayalah! Berikut adalah kunci dari semua masalah itu.

- Susah bahagia = Menjaga salat tepat waktu.
- Sering sakit = Silakan berpuasa.
- Gelisah = Memperbanyak doa.
- Sering emosi = Berwudu.
- Susah kaya = Bersedekah.
- Banyak masalah = Jangan bermaksiat.
- Hati sempit = Membaca Alquran.
- Wajah gelap = Memperbanyak salat tahajud.

Itu semua mutlak bukan untuk siapa-siapa, melainkan hanya untuk diri kita sendiri. Untuk kebahagiaan hati dan jiwa kita sendiri yang seringkali lupa untuk kita sayangi. ~
Penglihatan
Semakin saya banyak belajar, saya menemukan ada banyak orang-orang baik di dunia ini. Semua orang itu baik. Tuhan telah memberi anugerah penglihatan yang baik. Maka saat saya berpikir ada orang yang tidak baik, berarti ada yang salah dengan penglihatan saya. ~
Kekasih Sejati
Kekasih sejati kita bukanlah orang-orang kesayangan, benda-benda, atau kesenangan lainnya yang mudah pergi.

Kekasih sejati kita yang sesungguhnya adalah Allah Azza wa Jalla. Kekasih yang lebih dekat dari urat nadi. Kekasih yang abadi membersamai dan tak akan pernah meninggalkan kita. Kekasih yang senantiasa menenangkan dan tak pernah menyakiti. Peluklah Ia di setiap embusan nafas dan degup jantung kita. Berbicaralah hanya dengan-Nya. Jangan sekali-kali durhaka dan berpaling dari elusan mesra-Nya. Hanya di dalam dekapan-Nya lah sesungguhnya kita selalu merasa bisa pulang. ~

Sebab dari Semua Itu
Mungkin kita terlalu banyak memikirkan kehidupan dunia dengan segala warnanya dan kurang memerhatikan kehidupan akhirat. Hingga yang muncul adalah rasa sakit hati, patah hati, kesedihan, kecewa, kesepian, purba sangka, iri, pamer, dan perangai buruk lainnya. Itu sebagai ganti dari rasa riang gembira kita. Sebab kita tidak sungguh-sungguh berharap kepada Allah, melainkan malah menggantungkan harapan kepada manusia-manusia. ~
Jalan Sunyi yang Terapung

Mutiara Hikmah Ustaz Abdul Somad

"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya." Alquran surah Al-Kahf (18): 7.

Media sosial hari ini telah dipenuhi dengan foto-foto yang diikuti, disukai, dan dikomentari oleh banyak mata, hingga berujung pada chat yang tidak semestinya. Maka selagi foto-foto itu masih ada di setiap jejaring media sosial, dosa jariah itu akan senantiasa mengalir sekalipun ia telah mati, sepanjang setiap kali ada mata yang melihatnya.

Ada orang-orang yang bergetar hatinya manakala menerima kebenaran. Sebagian yang lain memilih benci, memandang sebelah mata, dan berdalih sebagai ekspresi diri. Padahal bukan demikian caranya.

Ada orang-orang yang memilih jalan yang sesak, penuh dengan kebisingan, lalu-lalang, dan juga gurauan orang-orang. Mereka memperlihatkan dan menjual apa yang seharusnya tidak boleh terlihat oleh mata orang lain. Kemudian tiba-tiba jalan itu menjadi retak. Terlalu banyak muatan orang-orang yang berkelakar di sana. Mereka pun terjatuh dan tenggelam ke dalam jurang yang tak tersebutkan namanya.

Ada pula orang-orang memilih menepi dari keramaian, tidak mengumbar dirinya, memilih jalan sunyi yang damai dan terapung, lalu membiarkan perahu membawa dirinya senantiasa pulang menuju Yang Abadi.

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي

"Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku." Alquran surah Al-Fajr (89): 29.

Betapa Allah mudah sekali cemburu. Ia pun rindu dan selalu mengajak manusia untuk benar-benar menjadi hamba-Nya, dan bukan menghamba pada ego, pada ke-Aku-an, pada berhala-berhala masa kini, dan pada segala selain-Nya.

Tidak ada salahnya kita senantiasa mengikuti ulama yang lebih berhati-hati. Jangan bersedih jika dianggap terlalu kaku. Tetaplah membagikan hal-hal yang baik. Mendiamkan kemungkaran adalah kejahatan. Lebih baik terasing daripada hidup dalam kemunafikan. Agama adalah keyakinan dan keteguhan.

Mei, 2019.
Mukhammad Fahmi.


قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Alquran surah an-Nur (24): 30-31.



Usaha Mengumpulkan Cahaya
Oleh: M. Fahmi

Dalam rangka mengumpulkan cahaya, berikut saya mempunyai sembilan rajutan amal, yang insya Allah bisa dilakukan oleh setiap mereka yang berjiwa merdeka, yang memiliki impian untuk berada di tempat yang paling damai dan menenangkan, kelak. Kuncinya hanyalah istiqomah dalam mengamalkannya. (Beberapa amalan yang kalaupun tidak bisa dilakukan, bisa diqodho' di waktu yang lain). Jangan pernah tanya apa manfaatnya mengamalkan amalan ini. Kita akan mengerti dan menemukan sendiri jawabannya setelah melakukannya dengan istiqomah dan ikhlas. Percayalah.

1. Membaca surat as-Sajdah, al-Waqi'ah, al-Mulk, dan do'a Arys setiap ba'da shalat Maghrib, atau bisa dilakukan setiap usai sholat 'Isya.

2. Sholat lima waktu berjamaah di Masjid dan tepat waktu (kalau tidak ada 'udzur dalam hal lain yang mendesak, sebab adzan sejatinya ialah panggilan langsung dari Allah).

3. Tidur lebih awal, paling tidak pukul 21.30 WIB sudah tidur. Usahakan memiliki wudhu dan merapalkan do'a sebelum tidur. Ingat, tidak ada peluk paling erat dan hangat selain do'a.

4. Bangun jam 3 pagi, mandi dan dirikan shalat tahajjud, hajat, taubat, dan witir.

5. Setiap usai shalat lima waktu membaca tahlil paling sedikit 165 kali (amalan thoriqoh qodiriyyah). Jadi, tiap hari paling sedikit membaca tahlil 825 kali. Siapapun bisa melakukan amalan ini sekalipun belum ikut bai'at thoriqoh.

6. Setiap usai shalat Subuh membaca sholawat paling sedikit 132 kali dan membaca, "laqod jaa akum rosuulum min anfusikum, ila akhirihi..." lima kali.

7. Sempatkan untuk Lpj kepada Allah (sholat Dhuha) setiap pagi, empat rokaat.

8. Membaca, "robbana aatina fid dunya hasanah, ila akhirihi" setiap usai sholat Dhuhur 33 kali.

9. Membaca istighfar 132 kali setiap usai sholat 'Asar dan membaca sayyidul istighfar tujuh kali.


Malang, 21 November 2017.




Nb. Foto di atas adalah do'a 'Arys yang dibaca.